Representasi Male Feminist oleh Aliansi Laki-laki Baru di Media Sosial

Studi Etnografi Virtual Laki-laki Feminis oleh Aliansi Laki-laki Baru di Twitter @lakilakibaru

Authors

  • Elisabeth Windy Ancesia Simaibang, Atwar Bajari Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.23969/linimasa.v2i2.1685

Keywords:

representasi, male feminist, Laki-laki Baru, media sosial.

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi male feminist oleh Aliansi Laki-Laki Baru di media sosial. Penelitian ini menggunakan teori dramaturgi yang dikembangkan oleh Erving Goffman sebagai panduan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi virtual. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.             Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konten tweets yang diunggah @lakilakibaru ke Twitter adalah dengan topik informasi kegiatan, kekerasan gender, pelibatan laki-laki dalam kesetaraan gender, maskulinitas pria, candaan berbau seksis, hubungan agama dan gender, politik gender, serta penggunaan istilah berbau seksis. Interaksi yang dilakukan oleh @lakilakibaru melalui fitur replies bersifat netral, solutif dan meluruskan dengan argumen yang disertai data. Kemudian, interaksi yang dilakukan oleh @lakilakibaru melalui fitur retweet dari postingan akun gerakan perempuan dan kesetaraan gender yang dianggap sejalan dengan prinsip @lakilakibaru adalah selain karena tweets tersebut penting dibaca, sekaligus untuk membangun relasi kemudian. Penggunaan bahasa verbal oleh @lakilakibaru disesuaikan dengan konteksnya, didukung dengan bahasa nonverbal yang berfungsi sebagai penegas. male feminist yang ditampilkan oleh @lakilakibaru di Twitter adalah laki-laki dapat menjadi sensitif, gentle, takut, penuh kasih sayang, serta berdandan. Laki-laki juga dapat berbagi peran (diluar peran biologis) dengan perempuan, seperti berbagi pekerjaan domestik dan pencarian nafkah. Kemudian, untuk menghindari normalisasi atas pelecehan terhadap perempuan, laki-laki yang peduli terhadap perempuan menghindari candaan seksis. Laki-laki tidak mendominasi dalam relasinya dengan pasangan dan tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan, baik kekerasan verbal, fisik, maupun emosional.   Kata kunci: representasi, male feminist, Laki-laki Baru, media sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Bajari, A. (2015). Metode Penelitian Komunikasi: Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Beasley, C. (2009). What is Feminism? Introduction to Feminist Theory. London: Sagepub.

Hall, S. (2004). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. Sage Publications.

Hine, Christine. (2000). Virtual Ethnography. London: Sage Publications.

Miles, B. M., & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.

Moleong, L. J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikai Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

__________. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, R. (2017). Etnografi Virtual. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

__________. (2014). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Prenada Media Grup.

Pease, B. (2002). Men and Gender Relation. Melbourne: Tertiary Press.

Spradley, J. P. (1980). Participant Observation. New York: Holt, Rinehart, and Winston Inc.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumber Jurnal

Casey, E., & Smith, T. (2010). How Can I Not? Men's Pathways to Involvement in Anti Violence Against Women Works.Sage Journals.

Haraway, D. (1988). The Science Question in Feminism and the Privilege of Partial Perspective. Feminist Studies.

Johnstone, B., & Marcellino, W. W. (2010). Dell Hymes and the Ethnography of Communication. Carnegie Mellon University.

Poerba, Johanna G.S.D. (2015), Kartini: Pembebesan Laki-laki dari Patriaki, Jurnal Perempuan, Vol 1, No. 1. Retrieved https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/kartini-pembebasan-laki-laki-dari-patriarki.

Rahminawati, Nan, (2000), Isu Kesetaraan Laki-Laki Dan Perempuan (Bias Gender), Jurnal Mimbar No. 3 Tahun XVII. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/154027-ID-isu-kesetaraan-laki-laki-dan-perempuan-b.pdf

Subono, Nur Iman, (2017), Laki-laki Harus Terlibat dalam Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, Vol 1, No, 1. Retrieved from https://www.jurnalperempuan.org/warta-feminis/nur-iman-subono-laki-laki-harus-terlibat-dalam-penghapusan-kekerasan-terhadap-perempuan

Sumber Internet

Black, J. L. (2013). Understanding Color and The Meaning of Color. Retrieved 04 11, 2018, from blackbeardesign.com: https://www.blackbeardesign.com/understanding-color-the-meaning-of-color/

Blake, J. (2014). Retrieved 02 14, 2018, from https://prezi.com/jwdq6m6qwjzr/five-characteristics-of-nonverbal-communication/

Flood, M. (2009). Retrieved January 30, 2018, from https://xyonline.net/content/frequently-asked-questions-about-pro-feminist-men-and-pro-feminist-mens-politics

Ismail, Naufaludin. (2017). Retrieved May 13, 2018 from https://www.jurnalperempuan.org/berita/nur-iman-subono-laki-laki-harus-terlibat-dalam-penghapusan-kekerasan-terhadap-perempuan

Kaufman, M. (2011). Retrieved from http://michaelkaufman.com/2000/08/the-white-ribbon-campaign-breaking-mens-silence-to-end-mens-violence-statement-of-principles/

Klocke, B. (2013). men and feminism.pdf. Retrieved 12 9, 2017, from emilytaylorcenter.drupal.ku.eu: https://emilytaylorcenter.drupal.ku.edu/sites/emilytaylorcenter.drupal.ku.edu/files/docs/men%20and%20feminism.pdf

Laki-Laki Baru. (2009). tentang kami. Retrieved 12 10, 2017, from lakilakibaru.or.id: http://lakilakibaru.or.id/tentang-kami/

Downloads

Published

2019-07-03

Issue

Section

Articles