Komunikasi Antarpribadi Dan Komunikasi Kelompok Tenaga Pengamanan Perambah Hutan Illegal Untuk Mengatasi Perambahan Hutan

Authors

  • Teguh Budiraharjo, Tina Kartika Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23969/linimasa.v2i2.1689

Keywords:

Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, media, perambahan hutan

Abstract

ABSTRAK   Permasalahan perambahan hutan, bukan hanya  permasalahan lingkungan hidup, juga sudah menjadi masalah  yang melibatkan  berbagai aspek.  Masalah ini dapat dikaji dari sudut pandang, misalnya, sosial, ekonomi, politik dan budaya. Salah satu cara untuk menghindari  terjadinya perambahan hutan adalah pemanfaatan media. Media dalam arti sebagai alat untuk menyebarkan informasi. Pemberdayaan komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok  antara tenaga pengamanan perambah hutan illegal dengan perambah hutan dan atau mantan perambah hutan. Temuan dalam penelitian ini adalah adanya  peranan komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok yang dilakukan tenaga pengamanan perambah hutan illegal. Hal ini diawali dari temuan  adanya  oknum petugas TNBBS memberitahu kepada mantan perambah hutan akan diadakan patroli hutan. Akibatnya para mantan perambah hutan  tidak beroperasi di lahan TNBBS Kecamatan Tanggamus. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kedekatan antarpribadi dan belajar menyimpang  akibat sesuatu yang dipelajari terus menerus. Ketidak seimbangan sikap yang mendorong melakukan penyimpangan yaitu perambahan hutan. Dari temuan ini, maka  direkomendasikan agar  para pengambil kebijakan, pejabat TNBBS, masyarakat setempat, polisi hutan benar-benar harus komitmen untuk menjaga  kawasan TNBBS sebagai kawasan lindung sekaligus sebagai paru-paru dunia.   Keywords: Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, media, perambahan hutan

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Deni. 2011. Analisis Perambahan Hutan Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Studi Kasus di Desa Tirom Kecamatan Pematang Sawah Kabupaten Tanggamus. Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol V No 1. 2011

Fahmi, Teuku & Akbar, M zainuddin. 2015. Pemetaan Daerah Rawan Konflik Sosial di Kabupaten Tanggamus. Sosiologi, Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya. Vol 17 No 2 2015

Handoyo, dkk. 2011. Identifikasi Tenurial Sebagai Pra-Kondisi Untuk Implementasi Redd+ (Tenure identification as a Pre-condition for REDD+ Implementation. Jurnal elitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 8 No. 4 Desember 2011, 306 – 320

Joshi, A. R., Dinerstein, E., Wikramanayake, E., Anderson, M. L., Olson, D., Jones, B. S., ... & Davis, C. L. (2016). Tracking changes and preventing loss in critical tiger habitat. Science advances, 2(4), pp.1-8. https://doi.org/10.1126/sciadv.1501675

Mulyana, Deddy .2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Remaja Rosda Karya. Bandung

Proposal. 2015. Conserving Priority Habiats in The Bukit Barisan Selatan Nasional Park

Peraturan Pemerintah RI No. 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Penjelasan Undang-Undang RI No. 5 tahun 1990 pasal 16 ayat 2).

Surat pernyataan Menteri Pertanian No 7356/Mentan/X/1982 tanggal 14 Oktober 1982 melalui Sk Menteri Kehutanan No. 185/kpts-II/1997 tanggal 31 Maret 1997. http://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/P.17_.pdf

Walters, G., Ndjabounda, E. N., Ikabanga, D., Biteau, J. P., Hymas, O., White, L. J. T., ... & Stevart, T. (2016). Peri-urban conservation in the Mondah forest of Libreville, Gabon: Red List assessments of endemic plant species, and avoiding protected area downsizing. Oryx, 50(3), pp. 419-430. https://doi.org/10.1017/S0030605315000204

Wood, Julia T. 1997. Communication In Our Lives. California:Wadsworth Publishing Company

Downloads

Published

2019-07-03

Issue

Section

Articles