FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN PEJABAT STRUKTURAL ESELON II DI PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Authors

  • Muhammad Eko Atmojo Prodi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.23969/kebijakan.v10i1.1419

Keywords:

Pejabat Struktural, Merit System, Kompetensi Pegawai, Rekruitmen

Abstract

Penentuan pejabat struktural setiap daerah mempunyai dinamika yang berbeda-beda, salah satunya adalah penentuan pejabat struktural di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana Yogyakarta adalah satu-satunya provinsi yang mempunyai gubernur bukan berasal dari partai politik, hal inilah yang menjadikan dinamika penentuan pejabat struktural di Daerah Istimewa Yogyakrta dengan daerah lain berbeda. Dalam pelaksanaan penentuan pejabat struktural sangat rentan sekali terhadap factor -faktor politik ataupun factor patronage. Maka dari itu perlu pembenahan pada pelaksanaan proses rekruitmen pejabat struktural eselon II. Dengan adanya pembenahan system rekruitmen maka diharapkan pejabat struktural eselon II merupakan orang-orang pilihan yang mempunyai kompetensi dan integritas dalam menjalankan tugas. Dengan begitu maka akan tercipta pelayanan kepada masyarakat dengan baik karena penempatan pejabat struktural sesuai dengan kompetensi dan integritas masing-masing organisasi. Maka penggunaan metode merit system sangatlah tepat untuk proses rekuitmen pejabat struktural eselon II, sedangakan faktor yang bisa mempengaruhi penentuan pejabat struktural adalah faktor kompetensi, faktor prestasi kerja dan faktor penilaian secara objektif. Sedangkan untuk faktor kepentingan, faktor politik dan patronase tidak menjadi faktor penentu dalam pelaksanaan penentuan pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan begitu menandakan bahwasannya pelaksnaan penentuan jabatan struktural di lingkungan pemerintah daerah istimewaa Yogyakarta sudah menggunakan merit system sehingga pejabat yang terpilih merupakan pejabat yang mempunyai kompetensi dan integritas untuk kepentingan public dan pelayanan public.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atmojo, Muhammad Eko. (2016). Analisis Proses Promosi Jabatan Aparatur Sipil Negara Studi Kasus: Proses Promosi Jabatan Stuktural Eselon II di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014. Aristo Jurnal, Vol 7, Juli.

Azhzhahiri, Bhasir (2012). Recruitment Analysis Through Open Bidding Announcement in the Selection of Prospective Echelon II. International Journal of Administrative Science & Organization, Bisnis & Birokrasi, Volume 19, Number 3.

Defriadi, Elvin. (2016). Rekrutmen Pejabat Struktural Melalui Model Lelang Jabatan Di Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Nurliana (2013). Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Journal Administrasi Negara, Volume 1. No 3.

Sudrajat, Tedi (2014). Eksistensi Kebijakan Pengisian Jabatan Struktural Dalam Kerangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Berbasis Merit. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS, Volume 8 Nomor 1 Juni.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. Wahiyuddin, Laode (2012). Politisasi Pejabat Struktural (Study Kasus Politisasi Pejabat

Struktural Eselon II di Sekretariat Daerah Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara).

Tesis, Universitas Gajah Mada.

Zulchaidir (2011). Proses Rekrutmen Pimpinan Birokrasi Pemerintah Daerah di Kabupaten Sleman dan Kota Parepare. Jurnal Studi Pemerintahan, Volume 2 Nomor 2 Agustus.

JPNN. 2013. Lelang Jabatan Untungkan PNS dan Kepala Daerah. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2016 pada pukul 21.43 dari (m.jpnn.com/news.php?id=166257).

Sabandar Switzy. 2015. Pemda DIY Pesimistis Dengan Sistem Merit. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016 pada pukul 13.00 dari (http://www.harianjogja.com/baca /2015/06/08/pemda-diy-pesimistis-dengan-sistem-merit-611986).

Downloads

Published

2019-02-11