TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN BALAI DIKLAT INDUSTRI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Authors

  • Udhik Pandu Rahargo Universitas Indonesia
  • Lina Miftahul Jannah Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23969/kebijakan.v11i2.2894

Keywords:

pengembangan diklat, sumber daya manusia industri, era industri 4.0

Abstract

Balai Diklat Industri merupakan instansi di bawah Kementerian Perindustrian yang memilki tugas dan fungsi dalam penyiapan sumber daya manusia industri yang kompeten melalui program diklat berbasis kompetensi dengan konsep pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja. Program diklat yang dilaksanakan dituntut untuk menyesuaikan kebutuhan industri. Implementasi industri 4.0 menuntut Balai Diklat Industri beradaptasi dengan cepat. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan tantangan yang dihadapi dan langkah-langkah pengembangan program diklat yang dilakukan Balai Diklat Industri dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan studi dokumen dan literatur yang relevan dengan pembahasan. Hasil dari artikel ini berupa tantangan yang dihadapi Balai Diklat Industri dan langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan program diklat, yaitu identifikasi dan pengembangan standar kompetensi, pengembangan diklat mulai dari identifikasi kebutuhan diklat, desain, pelaksanaan, sertifikasi kompetensi, penempatan kerja dan evaluasi diklat, kemudian pengembangan sdm kediklatan berupa tenaga pengajar dan pengelola diklat dan yang terakhir pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang program diklat yang sesuai dengan kebutuhan industri 4.0.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allen, W. Clayton. (2006). Overview and evolution of the ADDIE training system, Advance in developing human resources; 8, 4, ABI/INFORM Collection pg 430.

Armstrong, Michael. (2009). Armstrong‟s handbook of human resource management practice (11th ed.). London and Philadelphia: Kogen page.

Aulbur, Wilfried, Arvind, C.J & Bigghe Rishi. (2016). Whitepaper skill development for industry 4.0: Roland Berger

A.T. Kearney. (2017). Laporan Kegiatan Penyusunan Roadmap Implementasi Industri 4.0

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian. (2019). Dasar-dasar industri 4.0 (1st ed.). Jakarta.

Baur.C. & Wee.D. (2015). Manufacturing’s Next Act. McKinsey & Company. Retrieved from https://www.mckinsey.com/business functions /operations/ ourinsights/manufacturing-next-act.

Haryono, Siswoyo. (2018). Re-Orientasi pengembangan sdm era digital pada revolusi industri 4.0. Yogyakarta: Direktora Pascasarjana Universitas Muhammadiyah.

Kagermann, H., Lukas, W.D., & Wahlster, W. (2011). Industrie 4.0: Mitdem Internet der Dinge auf dem Weg zur 4. industriellen Revolution.http://www.vdi-nachrichten.com/ Technik Gesellschaft/Industrie-40- Mit-Internet-Dinge-Weg-4-industriellen-Revolution

Knowles, Malcolm & Holton, Elwood F. (2005). The adulth learner (6th ed.). California:Elsevier.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengembangan SDM Industri 2019. (2019). Jakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perindustrian 2019. (2019). Jakarta

Mashelkar, R.A. (2018). Exponential technology, industry 4.0 and future of jobs in india, Review of Market Integration, SAGE 10(2), 138-157.

Neuman, W. L. (2014). Social research method; qualitative and quantitative methods (7thed.). London: Pearson New International.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Laksana Balai Diklat Industri.

Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian 2020-2024. (2020). Jakarta

Wu, Jui-Lan. (2013). The study of competency-based training and strategies in the public sector: experience from taiwan. Public Personnel Management, SAGE 42(2) 259-271.

Downloads

Published

2020-06-30