PEMANFAATAN MODAL SOSIAL BAGI EKSISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA

(Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima di Jalan Raung, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember)

Authors

  • Pairan . Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ)

DOI:

https://doi.org/10.23969/humanitas.v1i1.1475

Keywords:

Pemanfaatan Modal Sosial, Pedagang Kaki Lima, Eksistensi

Abstract

Keberadaan pedagang kaki lima yang rentan mengalami penggusuran karena tidak memiliki ijin atau dilarang untuk mendirikan usaha sehingga memicu pedagang kaki lima di Jalan Raung memanfaatkan modal sosial untuk mencapai eksistensinya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mendeskripsikan dan menganalisis cara memanfaatkan modal sosial bagi eksistensi pedagang kaki lima di Jalan Raung, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Pendekatan penelitian ini kualitatif dan penentuan informan dilakukan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pedagang kaki lima yang dulunya menempati Jalan Hos Cokroaminoto yang berpindah ke Jalan Raung dengan memanfaatkan modal sosialnya yang terdiri dari jaringan (network) yaitu menjalin relasi yang baik antar sesama pedagang kaki lima melalui saling mengoper barang dagangan untuk memperkuat jaringan,  kepercayaan (trust) berupa saling menitipkan barang dagangan untuk menguatkan kepercayaan dengan memberikan tanggung jawab dan yang diberi tanggung jawab menjaganya, dan nilai (value) berupa saling bergotong royong, tetap ingin berjualan, dan menjaga kerukunan untuk menyatukan pemahaman mengenai tujuan bersama yang ingin dicapai melalui cara penguatan modal sosial berupa diskusi, perkumpulan, dan partisipasi. Lalu, pedagang kaki lima di Jalan Raung membentuk linking capital dengan pemerintah, bridging capital untuk menjembatani kepentingannya, dan bonding capital yang mengikat hubungan mereka sehingga pemerintah bisa memahami kepentingan pedagang kaki lima dengan baik dan tidak sekedar digusur melainkan direlokasi sehingga tujuan eksistensinya tercapai.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-03-25