Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Aedes aegypti di Desa Gosoma, Halmahera Utara, Indonesia

Authors

  • Fiktor Imanuel Boleu Universitas Halmahera

DOI:

https://doi.org/10.23969/biosfer.v5i1.2385

Keywords:

Aedes aegypti, larva, habitat, Halmahera Utara

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik lingkungan biotik dan abiotik habitat perkembangbiakan Ae. aegypti sebagai vektor demam berdarah di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara. Studi observasional dengan melakukan survei larva pada setiap titik pengambilan sampel dan identifikasi terhadap faktor biotik dan abiotik. Karakteristik lingkungan abiotik diperoleh hasil pengukuran suhu udara berkisar antara 28-32 °C, kelembaban 64-83%, dan intensitas cahaya 450-1780 lux. Sementara suhu air berkisar antara 25-30 °C dan pH 6,4-7,6. Densitas larva tertinggi ditemukan pada daerah rawa sebanyak 31 larva per 250 ml. Inventarisasi vegetasi (faktor biotik) diperoleh 23 jenis tumbuhan pada 8 stasiun pengamatan. INP kumulatif yang tinggi pada tingkat rumput-rumputan dan herba adalah Cyperaceae 264,95% dan Ipomea aquatic 210,32%. Jenis perdu yang dominan adalah Carica papaya 123,67%, Citrus microcarpa 106,68%, dan Areca catechu 89,93%. Sementara jenis pohon yang dominan adalah Ficus septica 300,00%, Mangifera indica 170,51%, Nephelium lappaceum 150,00%, Cocos nucifera 130,14%, Terminalia catappa 123,33%, dan Myristica fragans 120,86%. Habitat perkembangbiakan nyamuk sebagai vektor demam berdarah berada di wilayah pemukiman penduduk.  

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agnes R, Amalia B O, Kurniawati R, Amalia L P, Ismana LN, Shafira I H. (2019). Analisis Vegetasi di Sekitar DAS Kali Gendol (Area Bebeng) Taman Nasional Gunung Merapi. BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio, 4 (2): 49-54.

Astuti E P, Marina R. (2009). Oviposisi dan Perkembangan Nyamuk Armigeres Pada Berbagai Bahan Kontainer. Aspirator, 1 (2): 87-93.

Becker N, Petric D, Zgomba M, Boase C, Madon M B, Dahl C, Kaiser A. (2010). Mosquitoes and Their Control. Second Edition. Springer Verlag Berlin Heidelberg.

Boleu F I, Janis H B, Mangimbulude J C. (2019). Larval Mosquito (Diptera: Culicidae) At Dusun IV Gosoma Village, North Halmahera, Indonesia: A Survey Mosquito Larvae Based On Mosquito Breeding Sites. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10 (2): 83-92. DOI:https://doi.org/10.26553/jikm.2019.10.2.83-92.

Boleu F I, Mangimbulude J C, Karwur F F. (2018). Hyperurisemia dan Hubungan Antara Asam Urat Darah dengan Gula Darah Sewaktu dan IMT pada Komunitas Etnik Asli di Halmahera Utara. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(2): 96-106. DOI: https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.2.96-106.

Cahyanto T, Chairunnisa D, Sudjarwo T. (2014). Analisis Vegetasi Pohon Hutan Alam Gunung Manglayang Kabupaten Bandung. ISTEK, 8 (2): 145-161.

Dejenie T, Yohannes M, Assmelash T. (2011). Characterization of mosquito breeding sites in and in the vicinity of tigray microdams. Ethiop J Health Sci, 21 (1): 57-66.

Hendri J, Santya R N R E, Prasetyowati H. (2014). Distribusi Dan Kepadatan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan Ketinggian Tempat Di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Jurnal Ekologi Kesehatan, 14 (1): 17-28.

Mandalena V, Suryaningtyas N H, Ni'mah T. (2015). Ekologi Habitat Perkembangbiakan Anopheles Spp. Di Desa Simpang Empat, Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Jurnal Ekologi Kesehatan, 14 (4): 342-349.

Mohammed A, Chadee D D. (2011). Effects of different temperature regimens on the development of Aedes aegypti (L.) (Diptera: Culicidae) mosquitoes. Acta Trop, 119(1):38-43. doi: 10.1016/j.actatropica.2011.04.004. Epub 2011 Apr 28.

Nadifah F, Muhajir N F, Arisandi D, Lobo M D O. (2016). Identifikasi Larva Nyamuk Pada Tempat Penampungan Air Di Padukuhan Dero Condong Catur Kabupaten Sleman.Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10 (2): 172-178.

Nikookar SH, Fazeli-Dinan M, Azari-Hamidian S, Mousavinasab SN, Aarabi M, Ziapour SP, et al. (2017). Correlation between mosquito larval density and their habitat physicochemical characteristics in Mazandaran Province, northern Iran. PLoS Negl Trop Dis, 11 (8).

Ramadhani M M, Astuty H. (2013). Kepadatan dan Penyebaran Aedes aegypti Setelah Penyuluhan DBD di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. eJournal Kedokteran Indonesia, 1 (1): 10-14.

Wijayani N K S A, Nurvita Y, Widyaningsih L, Kusumadyanta V D S,Fajriyati A I N, Rahayu A E. (2019). Analisis Vegetasi Gunung Merapi Menggunakan Quadrat Sampling Techniques. BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio, 4 (2): 61-66.

Windyaraini D H, Giyantolin, Maulidi I S, Marsifah T. (2019). Kepadatan dan Penyebaran Serta Status Resistensi Nyamuk (Diptera: Culicidae) dari Daerah Endemis dan Non Endemis DBD di Wilayah DIY . Majalah Ilmiah Biologi Biosfera : A Scientific Journal, 36 (1): 19-25.

Downloads

Published

2020-06-30